Existential Vacuum: Saat Hatimu Terasa Hampa
Existential Vacuum: Saat Hatimu Terasa Hampa
Di masa pandemi Covid19 ini, banyak hal yang telah terjadi selama prosesnya dan menuntut kita untuk bisa menyesuaikan diri dengan sebaik mungkin. Semua berlangsung tanpa ada kepastian kapan akan berakhir.
Tidak heran jika kita mulai merasa lelah pada semua keadaan ini. Sebagian orang di antara kita pun mulai mempertanyakan apa makna dari hidupnya, terutama bagi mereka yang telah mengalami berbagai macam permasalahan selama pandemi ini terjadi.
Rasanya hidup menjadi tidak berarti, apapun yang dilakukan tidak akan pernah bisa mengisi rasa hampa dalam hati ini. Tidak ada kesenangan atau hal apapun yang bisa mengisi kekosongan dalam diri ini dan rasanya sungguh sangat tidak menyenangkan.
Apa nama perasaan hampa ini? Dan mengapa ini bisa terjadi?
Perasaan hampa ini disebut existential vacuum. Kondisi ini terjadi ketika kita tidak mampu lagi untuk menemukan/menciptakan makna dalam hidup ini disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang membuat diri kita merasa lelah secara psikologis.
Siapa saja yang rentan mengalaminya?
Mereka yang memiliki sejumlah hal berikut ini:
- Cara berpikir yang sangat idealis dan terlalu optimis
- Saat ini sedang mengalami kelelahan psikologis
- Berhadapan dengan kondisi mengancam jiwa
- Kebebasan hidup yang sangat terbatasi
- Memiliki banyak masalah dalam kehidupannya
- Berada dalam lingkungan yang menuntut banyak hal
Apa dampak dari kondisi ini?
Individu yang mengalami existential vacuum:
- Merasa hidupnya tidak berarti dan tidak berharga
- Merasa terputus koneksinya dari lingkungan sosial
- Kehilangan tujuan hidup dan tidak tahu harus berbuat apa
- Jika ini terus berlanjut, maka ia rentan mengalami gejala gangguan kecemasan dan depresi
Apakah ada cara untuk mengatasinya?
2. Temui seseorang yang dapat diajak berbagi cerita
3. Bersikap otentik pada diri sendiri
Posting Komentar untuk "Existential Vacuum: Saat Hatimu Terasa Hampa"